Pentingnya Culture Leadership Bagi Karyawan RSKB Halimun
Untuk meningkatkan profesionalitas dan etos kerja seluruh karyawan, Rumah Sakit Khusus Bedah Halimun (RSKB Halimun) menyelenggarakan In House Training selama dua hari, Selasa – Rabu (18 – 19 Desember 2018) di Ruang Aula RSKB Halimun lantai 4.
Pada training hari kedua, Rabu (19/12/2018), dengan pemateri Ir Tomy Tamtomo (SDM RSKB Halimun), dibahas materi tentang Culture Leadership. Materi ini sangat penting dipahami oleh karyawan RSKB Halimun karena bertujuan menyeimbangkan berbagai tugas rutin pekerjaan yang bersifat teknis pada setiap unit kerja di RSKB Halimun dengan nilai-nilai kemanusiaan (human value) yang melekat pada setiap manusia, termasuk karyawan RSKB Halimun.
Peserta Serius Memperhatikan Pemaparan Materi
Dalam pemaparannya, Ir Tomy Tamtomo menjelaskan, salah satu alat untuk memadukan antara tugas pekerjaan dengan nilai-nilai kemanusiaan adalah memahami empat karakter dasar manusia yang dipengaruhi oleh dominasi cara berfikir. Apakah menggunakan otak kanan, otak kiri, otak kecil kiri atau otak kecil kanan? “Dalam psikologi, otak kanan digambarkan dengan warna biru, otak kiri warna hijau, otak kecil kiri warna kuning, sedangkan otak kecil kanan warna merah. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri,” terangnya.
Bagian SDM RSKB Halimun yang akrab disapa Pak Tomy ini melanjutkan, disinilah pentingnya membangun culture leader, tidak hanya bagi pemimpin tapi bagi semua karyawan. Pasalnya, dengan terbangunnya culture leader akan memperjelas bagaimana menyelesaikan berbagai persoalan kemanusiaan dengan persoalan teknis pekerjaan pada setiap unit kerja, sehingga visi dan misi perusahaan bisa disatukan. “Misalnya, ketika salah satu karyawan sangat dominan mengedepankan aspek operasional pekerjaan, maka culture leader bisa menyempurnakannya dari sisi kemanusiaan agar menjadi lebih baik dan seimbang,” tuturnya.
Ir Tomy Tamtomo Saat Menyampaikan Materi
Sehingga, tambah Ir Tomy yang mantan jurnalis ini, dengan menerapkan culture leader, persoalan operasional sehari-hari pada setiap unit kerja menjadi lebih mudah dikendalikan. “Ini semua karena culture leader dibangun dengan mengedepankan sifat-sifat manusia yang mau menerima, terbuka, kooperratif, partisipatif, komunikatif, dan berorientasi saling menguntungkan,” jelasnya.
Training yang dimulai Pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB dengan dua kali waktu jeda istirahat dan shalat Zuhur ini, diikuti antusias oleh semua karyawan RSKB Halimun. Selain materinya yang memang menarik, penyampaiannya juga santai, bersahabat, diselingi dengan berbagai game dan sejumlah film pendek, sehingga tak membuat bosan dan mengantuk.
“Insya Allah, dengan memahami materi ini, saya menjadi lebih bisa memahami karakter rekan-rekan pada unit saya dan rekan-rekan di unit lain yang ada di RSKB Halimun. Sehingga, ke depannya akan terjalin hubungan kerja dan hubungan kemanusiaan yang jauh lebih baik dan saling memahami sebagai satu tim besar dalam tubuh RSKB Halimun,” tandas Sani, karyawan bagian Humas.
Rep/Red: Dwi Hardianto
Fotografer: Olink KP
Sumber: OASESAHIRA Online (www.oase.co.id)