Apa yang menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis?
Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi dua yaitu osteoporosis primer dan osteoporosis sekunder. Osteoporosis primer berkaitan dengan kekurangan hormon (khususnya wanita) dan kenaikan usia serta ketuaan, sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh berbagai keadaan klinis tertentu atau penyakit lain.
Bagaimana risiko penyakit osteoporosis pada wanita dan pria?
Apakah semua wanita pasti terkena penyakit osteoporosis?
Umumnya yang terjadi pada wanita adalah osteoporosis primer yang disebabkan kadar hormon estrogennya rendah. Kalau puncak massa tulang tidak tercapai maka wanita bisa terkena penyakit osteoporosis. Berdasarkan teori, puncak massa tulang terjadi pada usia 30 tahun baik pada wanita dan pria.
Tapi umumnya puncak tulang pada wanita tidak tercapai karena konsumsi kalsiumnya rendah. Asupan kalsium orang Indonesia sangat rendah yaitu tidak sampai 300 mg (hanya 254 mg per hari), padahal seharusnya setiap hari konsumsi kalsium sebanyak 1000 mg. Kemudian. setelah puncak massa tulang tercapai pun tetap harus dimantainance dengan asupan kalsium yang cukup.
Bagaimana proses terjadinya penyakit osteoporosis?
Hormon estrogen digunakan untuk pertumbuhan sekunder pada wanita seperti pertumbuhan buah dada, tumbuh bulu-bulu, dll. Setelah kadar hormon estrogen mulai menurun, tubuh pun menjadi gemuk dan tulang mulai keropos.
Normalnya, Folikel Stimulating Hormon (FSH) menghasilkan estrogen untuk pertumbuhan tulang baru dan merangsang osteoblas. Osteoblas ini bekerja membentuk kolagen yang membuat tulang menjadi liat dan mineral dari sinar matahari ikut membuat tulang kuat.
Selain osteoblas, ada juga osteoklas. Osteoblas bekerja membentuk tulang, sedangkan osteoklas merusak tulang. Tulang yang sudah tua dirusak oleh osteoklas lalu dibentuk kembali oleh osteoblas.
Saat masih ada hormon estrogen, proses pembentukan dan perusakan tulang berlangsung seimbang. Namun, setelah hormon estrogen tidak ada maka tulang tetap dirusak tapi yang dibentuk tidak ada. Osteoklas merusak tulang selama 3 minggu padahal pembentukan tulang membutuhkan waktu lebih lama yaitu 3 bulan. Sebenarnya ini adalah hal yang normal, yang terjadi karena penuaan atau menopause.
Bagaimana cara mendiagnosa penyakit osteoporosis?
Untuk mendiagnosis penyakit osteoporosis ada 3 cara yaitu menggunakan densitometer (Lunar) yang merupakan gold standard diagnosa penyakit osteoporosis, densitometer USG dan pemeriksaan osteoclacin, dioksipiridinolin dan CTx (C-Telopeptide) di laboratorium. Sebenarnya ada cara yang mudah untuk diagnosa awal penyakit osteoporosis yaitu tinggi badan yang berkurang lebih dari 3 cm.
Apakah penderita osteoporosis pasti akan menderita patah tulang?
Penyakit osteoporosis adalah penyakit tulang yang membuat tulang menjadi mudah patah, selama belum mudah patah tidak bisa dibilang penyakit osteoporosis. Tapi ujungnya osteoporosis adalah patah tulang.
Bagaimana mengobati patah tulang osteoporosis?
Obat osteoporosis tetap diberikan, selama tulang yang patah tidak menekan saraf didiamkan saja. Dibuat posisi tidak bergerak sehingga tidak kesakitan. Patah tulang di pinggul harus dioperasi, kalau perlu harus mengganti sendi. Di seluruh dunia dan bukan hanya di Indonesia yang paling sering terjadi adalah patah tulang di pinggang.
Risiko kematian akibat patah tulang pinggul ternyata sama dengan kanker payudara. Penderita osteoporosis yang patah tulang pinggang dan pinggul tidak bisa berjalan sehingga penderita akan tiduran saja. Akibatnya paru-paru tidak bisa mengeluarkan riak, sehingga riak berkumpul dan menimbulkan infeksi.
Meninggalnya bukan karena penyakit osteoporosis tapi infeksi paru-paru sebagai akibat komplikasi dari patah tulangnya. Setelah patah tulang, operasi saja tidak cukup, karena tulang yang lain juga keropos sehingga tetap diberikan obat keropos.
Sekali tulang patah di satu tempat, maka 20% akan patah tulang berikutnya pada tahun pertama jika penyakit osteoporosisnya tidak diobati.