MENGENAL CEDERA OLAHRAGA (BAGIAN I)

Cedera olahraga dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada atlet saat melakukan suatu gerakan. Cedera ini umumnya terjadi pada sistem otot, ligamen, tendon, tulang, dan rangka tubuh selama berolahraga. Anak-anak sangat berisiko untuk jenis cedera ini, tetapi orang dewasa juga dapat mengalaminya bila tidak hati-hati.
Penyebab
- Overuse Injury, yaitu: cedera olahraga karena penggunaan otot atau sendi secara berlebihan, melakukan gerakan berulang dan terlalu sering, cepat serta dalam hitungan yang banyak.
- Traumatic Injury, yaitu: cedera olahraga akibat trauma, benturan atau gerakan tubuh yang melebihi kemampuan.
Faktor Risiko
- Jarang olahraga.
- Tidak melakukan pemanasan dengan benar sebelum berolahraga.
- Tidak melakukan teknik yang benar dalam berolahraga.
- Melakukan olahraga kontak.
- Intensitas latihan yang terlalu berat.
Jenis Cedera
Sebagian besar cedera olahraga disebabkan oleh trauma dan penggunaan otot atau sendi yang berlebihan. Jika terjadi trauma, umumnya melibatkan otot, ligamen, tendon, atau tulang.
Jenis-jenis cedera olahraga, antara lain:
-
Bruises (Memar)Cedera pada jaringan lunak. Umumnya disebabkan oleh benda tumpul seperti tendangan, jatuh, atau pukulan. Akibat langsungnya adalah nyeri, bengkak, dan perubahan warna.
-
Sprains (Terkilir/Keseleo)Peregangan atau robekan pada ligamen. Ligamen adalah pita fleksibel jaringan fibrosa yang menghubungkan tulang ke tulang, dan tulang ke tulang rawan. Ligamen juga menyatukan tulang-tulang di persendian. Keseleo sering terjadi pada pergelangan kaki, lutut, atau pergelangan tangan.
-
Strains (Ketegangan)Merupakan otot atau tendon yang kram, terpelintir, tertarik, atau robek. Umumnya terjadi karena tidak melakukan pemanasan maksimal sebelum olahraga, penggunaan otot yang terlalu keras, adanya tekanan, atau peregangan yang berlebihan. Gejala yang muncul adalah rasa sakit dalam waktu singkat.
Tendon adalah tali jaringan keras yang menghubungkan otot ke tulang. Ada juga istilah tendonitis, yaitu: saat jaringan yang menghubungkan otot ke tulang (tendon) mengalami bengkak atau peradangan. Penyebabnya adalah gerakan berulang dari waktu ke waktu dengan durasi yang lama.
-
Fractures (Fraktur/Patah Tulang)Patahnya tulang yang disebabkan oleh pukulan, jatuh atau kecelakaan. Patah tulang terdiri dari patah tulang sederhana (patah tulang tipis yang tidak menembus seluruh tulang), hingga patah tulang gabungan (tulang yang patah menonjol menembus kulit). Patah tulang umumnya terjadi pada lengan dan kaki.
Ada juga istilah fraktur stres, yaitu: titik lemah atau retakan kecil pada tulang yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan secara terus-menerus. Fraktur stres sering terjadi pada kaki atau tungkai setelah latihan senam, lari, dan olahaga lainnya. Tulang bagian tengah kaki (metatarsal) pada pelari sangat rentan mengalami patah karena stres.
-
Dislocations (Dislokasi)Dislokasi terjadi ketika kekuatan ekstrem diberikan pada ligamen, sehingga ujung dua tulang yang terhubung menjadi terpisah. Stres pada ligamen sendi dapat menyebabkan dislokasi sendi.
- Robekan Tulang Rawan
Cedera tulang rawan dapat terjadi pada persendian, seperti lutut dan bahu. Tulang rawan adalah peredam kejut yang tangguh dan fleksibel yang menutupi serta melindungi ujung beberapa tulang.
- Gegar Otak
Cedera otak yang disebabkan oleh benturan atau pukulan di kepala.
- Cedera Hamstring (Paha Ketarik)
Merupakan cedera otot pada bagian paha belakang. Ini jenis cedera yang sering terjadi pada atlet sepak bola dan basket.
- Cedera Bahu
Umumnya terjadi pada atlet bisbol dan golf. Gejala yang muncul adalah rasa sakit dari bahu sampai pergelangan tangan.
-
Cedera Lutut:Cedera lutut terjadi saat otot terlalu meregang atau robek. Ada dua jenis cedera jenis ini, yaitu: jumper’s knee dan runner’s knee (paling banyak disebabkan oleh latihan yang berlebihan atau tidak tepat, seperti pemanasan yang tidak tepat atau ketidakseimbangan otot saat berlari atau mengubah arah secara tiba-tiba).
-
Sports Injuries, https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/sports-injuries, diakses 19 Februari 2024.
- Sports Injuries, https://www.niams.nih.gov/health-topics/sports-injuries, diakses 19 Februari 2024.
- Sports Injuries, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22093-sports-injuries, diakses 19 Februari 2024.
- Hakikat Cedera Olahraga, Cerika Rismayanthi, M.Or, https://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/pendidikan/PPC-Cedera+Olahraga(1).pdf, diakses 20 Februari 2024.
- Everything You Need to Know About Sports Injuries and Rehab, https://www.healthline.com/health/sports-injuries, diakses 20 Februari 2024.
- Sports injuries, https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/HealthyLiving/sports-injuries, diakses 20 Februari 2024.