Pemilihan Alat Bantu Jalan (Bagian 3-Habis)

Dwi H 25 January 2021

Oleh: Oktavianus Marciano & Briliantono M. Soenarwo

Setelah menguraikan tiga jenis alat bantu jalan pada Bagian 1 dan 2. Maka, pada Bagian 3 atau penutup ini akan kami uraikan tentang perbandingan masing-masing alat bantu jalan lebih terperinci. Berikut ini tabel perbandingan masing-masing alat bantu jalan.

 
Tabel 1. Perbandingan Alat Bantu Jalan.(1).
 

Jenis Alat Bantu Jalan

Kelebihan

Kekurangan

Contoh Penggunaan

CANE/TONGKAT: 

1. Standard Cane

  • Lebih murah.
  • Lebih ringan.
  • Mudah penyesuaian.
 
  • Kurang baik dalam mengurangi beban.
  • Pegangan standar dapat meningkatkan risiko cedera daerah pergelangan tangan.
 
  • Radang sendi ringan.
  • Gangguan keseimbangan dan koordinasi ringan.

2. Offset Cane

  • Dapat membantu mengurangi beban pada anggota gerak bawah yang bermasalah.
 
  • Biasa terjadi pemakaian kurang tepat.
 
  • Radang sendi sedang.

3. Quadripod Cane

  • Meningkatkan dukungan alas.
  • Dapat mengurangi beban lebih banyak.
 
  • Lebih besar dari standard cane.
  • Digunakan tanpa keempat kaki menyentuh lantai.
 
  • Kelumpuhan anggota gerak 1 sisi.

CRUTCH/KRUK:

1. Axillary Crutch

  • Dapat mengurangi beban anggota gerak bawah 80-100%.
  • Lebih murah.
 
  • Sulit belajar digunakan
  • Energi yang diperlukan lebih banyak
  • Risiko kompresi saraf atau pembuluh darah
  • Tidak dapat menggunakan tangan dengan bebas
 
  • Fraktur anggota gerak bawah

2. Lofstrand Crutch

  • Tangan lebih bebas beraktivitas (tanpa meletakkan kruk).
  • Lebih nyaman digunakan pada tangga.
 
  • Hanya baik digunakan bila membutuhkan pengurangan beban sesekali
 
  • Kelemahan kedua anggota gerak bawah

 

 WALKER: 

1. Standard Walker

  • Paling stabil.
  • Dapat dilipat dengan mudah.
 
  • Walker perlu diangkat setiap langkahnya.
  • Jalan melambat.
  • Cara berjalan alami berkurang
 
  • Gangguan otot berat
  • Gangguan saraf berat
  • Gangguan keseimbangan dan koordinasi

2. Front-wheeled Walker

  • Memelihara cara berjalan.
  • Tidak perlu diangkat setiap melangkah.
 
  • Kurang stabil dibandingkan standard walker.
  • Membutuhkan sudut besar saat berputar.
 
  • Gangguan otot berat
  • Gangguan saraf berat
  • Kelemahan kedua anggota gerak bawah
  • Parkison

3. Four-wheeled walker

  • Mudah digerakkan.
  • Terdapat tempat duduk dan keranjang.
 
  • Tidak mengurangi beban anggota gerak bawah.
  • Lebih tidak stabil dibandingkan front-wheeled walker.
  • Susah dilipat.
 
  • Radang sendi sedang
  • Penyakit paru
  • Gagal jantung kongestif

 

Gambar 1. Standard Cane
Gambar 2. Offset Cane.
Gambar 3. Quadripod Cane
Gambar 4. Axillary Crutch

 

Alat bantu jalan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang tapi juga mempunyai risiko terhadap cedera yang diakibatkan pemilihan yang kurang tepat. Pemilihan alat bantu jalan yang tepat membutuhkan penilaian beberapa hal seperti cara berjalan, fungsi luhur, ketahanan fisik, lingkungan, penglihatan, fungsi vestibular, dan kekuatan badan bagian atas.

Di bidang ortopedi sendiri, penggunaan alat bantu jalan banyak dikaitkan pada beban yang dapat diterima oleh bagian yang bermasalah saat berjalan dan cara berjalan yang baik. Selain itu, psikologis seseorang juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan alat bantu jalan. Oleh karena ini, pemilihan ini baiknya didukung oleh pemahaman dan diedukasi oleh tenaga ahli.(2,9). (Habis).

Gambar 5. Lofstrand Crutch
Gambar 6. Standard Walker 
Gambar 7. Front-Wheeled Walker.
Gambar 8. Four-Wheeled Walker/Rollator.
 
 
Referensi:
 
  1. Bradley SM, Hernandez Cameron. Geriatric assistive devices. American Family Physician 2011;84(4):405-411.
  2. Faruqui SR, Jaeblon T. Ambulatory assistive devices in orthopaedics: uses and modification. Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons 2010;18(1):41-50.
  3. Martins M, Santos CP, Frizera-Neto A, Ceres R. Assistive mobility devices focusing on smart walkers: classification and review. Robotics and Autonomous Systems 2012;60:548-562.
  4. Tulaar ABM, Wahyuni LK, Wirawan RP, Aliwarga J, editors. Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta: PERDOSRI; 2013.
  5. Kaye HS, Kang T, LaPlante MP. Mobility device use in the United States. Disability statistics report no. 14. Washington, DC: National Institute on Disability and Rehabilitation Research, U.S. Department of Education; 2000.
  6. Alexander NB. Gait disorders in older adults. J Am Geriatr Soc. 1996;44(4):434-451.
  7. Liu HH. Assessment of rolling walkers used by older adults in senior-living communities. Geriatr Gerontol Int. 2009;9(2):124-130.
  8. Liu HH, Eaves J, Wang W, Womack J, Bullock P. Assessment of canes used by older adults in senior living com- munities. Arch Gerontol Geriatr. 2011;52(3):299-303.
  9. Esquenazi A. Lower Extremity Orthotics, Shoes, and Gait Aids. In: Frontera WR, DeLisa JA, Gens BM, Walsh NE, Robinson LR, editors. DeLisa’s Physical Medicine & Rehabilitation. 5th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2010. p. 2063-2080.
Editor: Dwi B/Dwi H
Grafis: Olink KP

 

Artikel Lainnya

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 5)

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 4)

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 3)

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 2)