MENGENAL RHEUMATOID ARTRITIS (BAGIAN 2)

Dwi H 20 March 2024

FAKTOR RISIKO 

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami Rheumatoid Artritis (RA), yaitu:

  1. Usia
    RA dapat terjadi pada usia berapa pun, tapi peluang terbesar terjadi pada orang yang berusia 60 tahun ke atas.
  1. Jenis Kelamin
    Wanita berisiko 2-3 kali lebih besar terkena RA dibanding pria, khususnya yang berusia 30-50 tahun.
  1. Merokok
    Perokok aktif dan pasif berisiko lebih tinggi terkena RA, sekaligus memperburuk kondisinya.
  1. Riwayat Melahirkan
    Wanita yang sudah menikah dan belum pernah melahirkan berisiko lebih besar terkena RA.
  1. Paparan Toksit Pada Awal Kehidupan
    Sebuah penelitian menemukan, anak-anak yang Ibunya merokok memiliki risiko 2 kali lipat terkena RA ketika dewasa. Orang dewasa yang orang tuanya berpenghasilan rendah atau terpapar jenis debu tertentu juga berisiko lebih tinggi terkena RA.
  1. Obesitas
    Studi tentang obesitas menemukan, semakin kelebihan berat badan seseorang semakin tinggi risiko dia terkena RA.
  1. Genetik
    Orang yang lahir dengan gen tertentu, yang disebut Genotipe HLA (Antigen Leukosit Manusia) kelas II, lebih berisiko terkena RA. Selain itu, gen ini juga dapat memperburuk radang sendi, khususnya jika penderita dengan gen ini juga merokok atau obesitas.
 
 
Faktor Penurun Risiko
  1. Menyusui
    Wanita yang menyusui bayinya memiliki penurunan risiko terkena RA.
  1. Perbaiki Pola Hidup
    Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.

KOMPLIKASI

Jika Rheumatoid Artritis (RA) dibiarkan tidak ditangani, dapat menyebabkan beberapa komplikasi sebagai berikut:

  1. Cervical Myelopathy
    Cervical Myelopathy terjadi ketika RA menyerang sendi tulang leher dan mengganggu saraf tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan dislokasi sendi pada bagian atas sumsum tulang belakang, sehingga berisiko mempengaruhi mobilitas penderita.
  1. Carpal Tunnel Syndrome
    Carpal Tunnel Syndrome dapat terjadi ketika RA menyerang sendi pergelangan tangan sehingga menekan saraf di sekitarnya. Akibatnya, timbul gejala di tangan berupa nyeri, mati rasa, atau kesemutan di jari-jari tangan.
  1. Sindrom Sjogren
    Sindrom Sjogren terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar air mata dan ludah, sehingga menimbulkan keluhan mata kering dan mulut kering. Jika terus dibiarkan, kekeringan pada mata dapat menyebabkan abrasi kornea. 
  1. Limfoma
    Penderita RA berisiko terkena Limfoma, yakni jenis kanker darah yang tumbuh pada sistem getah bening. Contoh Limfoma adalah Limfoma Hodgkin dan Limfoma non-Hodgkin.

 

  1. Penyakit Jantung
    Penyakit jantung dapat terjadi jika sistem imun tubuh menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada lapisan luar jantung (Perikarditis) dan otot jantung (Miokarditis). Kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung kongestif. 
  1. Penyakit Paru-Paru
    Meski jarang terjadi, RA juga dapat menimbulkan peradangan dan jaringan parut pada paru-paru. Penyakit paru-paru ini, antara lain: Pleuritis, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan Penyakit Paru Interstisial. 
  2. Komplikasi Karena Pengobatan
    Selain komplikasi akibat penyakitnya sendiri, pengobatan RA juga dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti Osteoporosis (tulang rapuh dan mudah patah), Sindrom Cushing (khususnya untuk pengobatan jangka panjang menggunakan Kortikosteroid), keterbatasan aktivitas dan insomnia karena nyeri sehingga sulit tidur.
     
BERSAMBUNG, KLIK DI SINI: MENGENAL RHEUMATOID ARTRITIS (BAGIAN 3)
 
Penulis        : Dwi Hardianto
Peninjau      : dr. Angga Prama Syamsudi Putra
 
Referensi:
  1. Rheumatoid Arthritis, https://www.cdc.gov/arthritis/types/rheumatoid-arthritis.html, diakses pada 1 Maret 2024.
  2. Rheumatoid Arthritis, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4924-rheumatoid-arthritis, diakses 1 Maret 2024.
  3. Rheumatoid Arthritis: Causes, Symptoms, Treatments and More, 15 Oktober 2021,  https://www.arthritis.org/diseases/rheumatoid-arthritis, diakses 4 Maret 2024.
  4. Rheumatoid Arthritis, https://www.nhs.uk/conditions/rheumatoid-arthritis/, diakses 4 Maret 2024.
  5. Rheumatoid Arthritis, https://www.niams.nih.gov/health-topics/rheumatoid-arthritis, diakses 6 Maret 2024.
  6. Everything You Want to Know About Rheumatoid Arthritis, https://www.healthline.com/health/rheumatoid-arthritis, diakses 6 Maret 2024.
  7. Rheumatoid Arthritis, https://versusarthritis.org/about-arthritis/conditions/rheumatoid-arthritis/, diakses 8 Maret 2024.
  8. Arthrodesis (Fusi), https://www.hss.edu/condition-list_arthrodesis.asp, diakses 8 Maret 2024.

 

 

Artikel Lainnya

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 5)

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 4)

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 3)

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 2)