MENGENAL & MENGATASI OSTEOFIT

Dwi H 19 October 2022

Osteofit (Bone Spur) merupakan benjolan tulang yang tumbuh di sekitar persendian. Karenanya, masyarakat umum mengenal kelainan ini dengan sebutan taji kecil. Osteofit dapat tumbuh di tulang bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering muncul di leher, bahu, lutut, pinggul, tumit, dan jari.

Secara umum osteofit adalah suatu kondisi kelainan pada tulang yang tumbuh menonjol ke arah luar tubuh, tonjolan tulang ini muncul pada tempat pertemuan antar tulang atau persendian. 

Osteofit sering dialami oleh orang berusia di atas 60 tahun. Tetapi, osteofit juga dapat dialami oleh orang yang lebih muda akibat cedera atau kondisi kesehatan tertentu.

Secara umum, Osteofit tidak berbahaya, kecuali jika sampai menekan saraf. Penderita dengan kondisi ini harus menjalani pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Penyebab

Osteofit terjadi sebagai respon tubuh terhadap kerusakan di sekitar sendi. Penyebab osteofit yang paling umum adalah osteoartritis, yaitu peradangan sendi akibat terkikisnya tulang rawan di sekitar sendi secara perlahan.

Selain akibat osteoartritis, kerusakan pada sendi juga dapat disebabkan karena kondisi medis tertentu, seperti rheumatoid arthritisankylosing spondylitis, lupus, penyakit gondok, penyempitan pada ruas tulang belakang (stenosis spinal), dan penyebab lainnya.

Faktor Risiko

Osteofit dapat dialami oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Tapi risikonya lebih besar dapat terjadi pada orang dengan beberapa faktor berikut ini:

  • Memiliki berat badan berlebih (obesitas).
  • Berusia di atas 60 tahun.
  • Mengalami cedera.
  • Memiliki riwayat osteofit dalam keluarga.
  • Memiliki kebiasaan duduk atau berdiri dengan posisi yang buruk.
  • Memiliki kelainan pada struktur tulang, seperti skoliosis.

Gejala

Penderita osteofit umumnya tidak mengalami gejala tertentu. Tetapi, gejala akan muncul jika terjadi gesekan antara osteofit dengan tulang, atau jika osteofit menekan saraf, tendon, dan struktur tubuh lain di sekitarnya.

Selain itu, tergantung pada lokasi pertumbuhannya, osteofit juga dapat menimbulkan gejala spesifik, misalnya:

  • Osteofit di leher. Secara umum, gejalanya berupa sakit, kesemutan, dan mati rasa di sekitar lengan akibat saraf terjepit.
  • Osteofit di bahu. Gejala berupa pembengkakan dan nyeri sehingga pergerakan bahu menjadi terbatas.
  • Osteofit di tulang belakang. Gejala berupa nyeri dan mati rasa di punggung, lengan, atau kaki akibat terjepitnya saraf tulang belakang.
  • Osteofit di pinggang. Gejalanya nyeri ketika menggerakkan pinggang sehingga pergerakan pinggang menjadi terbatas.
  • Osteofit di jari. Gejalanya berupa benjolan atau tonjolan di jari yang terasa keras.
  • Osteofit di lutut. Gejala berupa nyeri ketika meluruskan atau menekuk kaki.

Gejala akibat osteofit dapat semakin memburuk jika penderita melakukan aktivitas atau gerakan pada bagian tubuh yang mengalami osteofit.

Pencegahan

Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menurunkan risiko terjadinya osteofit, di antaranya:

  • Menjaga berat badan tetap ideal, untuk mencegah beban berat pada sendi.
  • Mengenakan sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki.
  • Melakukan aktivitas fisik secara rutin yang dapat memperkuat otot di sekitar sendi, seperti berjalan.
  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsiumdan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.
  • Mempertahankan postur tubuh yang benarsaat berdiri atau duduk, untuk menjaga tulang belakang agar tetap lurus.

Kapan Ke Dokter

Jika Anda mengalami beberapa gejala berikut, seperti: nyeri, pembengkakan, mati rasa, terutama yang terjadi di sekitar leher, bahu, kaki, pinggang, lutut atau tumit, dan terjadi secara terus-menerus, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke Dokter Spesialis Ortopedi, Traumatologi dan Persendian. Jika segera dilakukan pemeriksaan dan ditangani sejak dini, risiko terjadinya komplikasi dapat dicegah.

Diagnosis

Untuk kepentingan diagnosis, dokter akan melakukan tanya jawab terkait riwayat timbulnya gejala, riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang mengalami keluhan untuk mengukur kekuatan otot dan pergerakan sendi pasien.

Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemindaian atau pemeriksaan menggunakan bantuan alat penunjang medis untuk memastikan diagnosis. Misalnya:  

  • Foto Rontgen, untuk mendeteksi perubahan pada struktur tulang.
  • CT Scan, untuk melihat lebih jelas kondisi tulang, sendi, atau jaringan lain yang terkena osteofit.
  • MRI, untuk memeriksa jaringan seperti ligamen dan tulang rawan dengan lebih detil.
  • Myelogram, untuk memeriksa gangguan pada ruas tulang belakang pasien yang tidak bisa menjalani MRI.

Komplikasi

Osteofit yang tumbuh di tulang belakang dapat menyebabkan myelopathy, yaitu kerusakan pada saraf tulang belakangPenderitanya dapat mengalami gejala sebagai berikut:

  • Gangguan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
  • Kesulitan berjalan.
  • Kesulitan menahan buang air kecil dan buang air besar.
  • Mati rasa atau kesemutan.
  • Nyeri pada leher, lengan, kaki atau pinggang.
  • Nyeri akibat osteofit dapat menyebabkan kesulitan bergerak sehingga menurunkan kualitas hidup penderita.

Pengobatan

Ada beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan untuk menangani osteofit, yaitu:

1. Obat-Obatan
Pada tahap ini, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala peradangan yang dialami pasien. Jenis obat yang diberikan umumnya adalah obat pereda rasa sakit, pereda peradangan, vitamin otot, dan sejenisnya, antara lain: paracetamol, ibuprofen, naproxen, suntikan kortikosteroid langsung ke sendi yang mengalami peradangan.
 
2. Fisioterapi
Terapi ini bertujuan mengembalikan kekuatan otot dan kemampuan gerak di sekitar sendi yang mengalami gangguan. Terapi mencakup latihan peregangan dan kekuatan otot, pemijatan, kompres hangat atau dingin untuk meredakan nyeri.
 
3. Operasi
Operasi dilakukan jika osteofit telah menekan saraf tertentu dan menimbulkan nyeri hebat sehingga membatasi gerak tubuh pasien. Prosedur ini umumnya ditempuh untuk menangani osteofit yang menimbulkan gangguan pada pinggang, lutut atau persendian di bagian bawah ibu jari. Operasi bertujuan untuk mengangkat osteofit atau melebarkan ruas tulang belakang yang mengalami penyempitan akibat osteofit.
 
Referensi:
  1. Spine-Health. https://www.spine-health.com/conditions/arthritis/bone-spurs-osteophytes-and-back-pain (Diakses 16 Oktober 2022).
  2. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bone-spurs/symptoms-causes/syc-20370212 (Diakses 16 Oktober 2022).
  3. Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/what-are-osteophytes-bone-spurs-189347 (Diakses 16 Oktober 2022).
  4. Bone Spurs: What You should Know about Osteophytosis. https://www.healthline.com/health/bone-spurs-osteophytosis#:~:text=Despite%20their%20painful%2Dsounding%20name,can%20develop%20bone%20spurs%2C%20too. (Diakses 17 Oktober 2022).
  5. Very Well Health. Cause and Treatment of Bone Spurs (Osteophytes) https://www.verywellhealth.com/bone-spurs-osteophyte-definition-2548492 (Diakses 17 Oktober 2022).
  6. WebMD Bone Spures. https://www.webmd.com/pain-management/what-are-bone-spurs (Diakses 17 Oktober 2022).
  7. Kementerian Kesehatan. Osteofit. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1397/osteofit (Diakses Oktober 2022).

 

Naskah: Dwi H
Foto/Grafis/Video: Olink KP

Artikel Lainnya

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 5)

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 4)

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 3)

MENGENAL NYERI LUTUT & PENANGANNYA (BAGIAN 2)